Masa-masa Terakhir Perkuliahan

Makassar, Kamis 11 Maret 2015 Oleh : Muh Aslan Uncommunicative

Allang Tak terasa tiga tahun berada di bangku kuliah, bergelut dengan tugas-tugas & materi sosial  (Fakultas  Sospol, Adminipublik). Banyak hal-hal yang akan membuat kita bernostalgia, ingin  kembali ke masa  tersebut, dan juga sebaliknya, ketika tugas-tugas bertumpuk tak selesai, siapa  yang ingin mengalalmi  itu kembali, Hahaha… !

Awal Semester VIII (Delapan) dalam perkuliahan yang ku alami adalah masa-masa yang mempunyai waktu yang terlalu banyak libur, memang karena semua mata perkuliahan sudah selesai, itu dalam kampus saya tentunya, beda lagi kalau kampus-kampus lain. Akhir semester lebih saya fokuskan untuk menysun Proposal penelitian (Skripsi). Saya pikir itu akan cepat selesai tapi sayang seribu saya, satu mata kuliah semester ganjil membuat saya harus memasuki semester IX -_-“!

Hal yang pertama sekali terlintas dalam pikiran ku saat mengingat tahun terakhir masa perkuliahan adalah “sebentar lagi aku akan menjadi sarjana” dan mendapatkan Gelar XXX XXXXX. S.AP (Sarjana Administrasi Publik) Hahaha, tapi karena kemalasan mungkin yang membuat saya harus di tinggalkan oleh sahabat-sahabat saya. Ini membuat saya terganggu dan merasa takut akan kehilangan mereka semua. Pada saat yang sama, ada hal yang sangat mengganggu ku ini berhubungan dengan cinta, perasaan yang tak pernah akan bisa saya ungkapkan, tak bisa ku ungkap dan juga tak bisa untuk terlepas begitu saja. Entah bagaimana ini bisa bertahan dalam kurun waktu yang cukup panjang. Beberapa teman kelas ku tau akan hal yang ku alami.

Aku memang adalah Cowok yang tak punya keberanian sedikitpun untuk mengatakan itu, berbagai tulisan dan beratus status di media sosial kurasa tak cukup bahkan masih sangat kurang untuk menjelaskan kenapa aku mencintainya, dan sebesar apa cinta itu pada ku untuk Dia. Beberapa catatan ku buat untuk mengeluarkan sedikit rasa perih dalam hati, mengurangi sedikit kerinduan, belembar kertas dengan coretan pensil untuk melukis wajahnya tapi tak bisa menghapus kerinduan ini, bahkan aku tak punya kekuatan untuk menyapanya untuk mendapat perhatian darinya. Entah bagaimana kau tahu apakah dia punya sedikit rasa cinta atau bahkan tidak sama sekali.

Seiring waktu berlalu, sesempit waktu yang ku punya, dan cinta yang mungkin tak akan pernah aku punya keberanian untuk mengungkapnya, Cahaya cinta untuknya mulai redup oleh kelelahan, terselimuti kegelapan dan kebingungan. entah seberapa kuat hati ini menanggung rasa perih, “Tak akan ku biarkan rasa cinta ini kalah oleh semua itu”, sampai nanti dia di haramkan untuk ku miliki. 

Sebuah Catatan Entah ini puisi atau apa aku kutip dari Catatan Facebook berjudul “Aq hax mnusia lmah“! 2 Februari 2010 pukul 20:11 Aq tak bsa bnar”mmbenci dan tdk mmilki kkuatn untk mndendm, Aq hax mnusia lmah,yg slalu skit saat mxakiti, Aq tak mampu mngungkap prasaan mrah,benci,dndam dan jga cinta, Aq hax bsa diam dan mmendam smua,brhrap akan ad se”orng yg bsa mmbca htiq. Maaf Para Pembaca, 😀 Alur ceritanya melebar, menyempit, memanjang lalu memendek. Hahaha …


3 respons untuk ‘Masa-masa Terakhir Perkuliahan

Tinggalkan komentar